Memasuki hari kedua, semangat ratusan mahasiswa baru Universitas Bale Bandung (UNIBBA) terus membara dalam rangkaian acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025. Rangkai sesi yang digelar pada Kamis, 18 September 2025, dirancang khusus untuk membangun fondasi karakter mahasiswa yang unggul, berwawasan kebangsaan, dan siap menghadapi tantangan perkuliahan sesuai moto “Belajar Sambil Berdampak”.
Kegiatan pagi dibuka dengan sesi fundamental mengenai “Kehidupan Berbangsa, Bernegara, Jati Diri Bangsa, dan Pembinaan Kesadaran Bela Negara”. Dipandu oleh Wachyu Mulyadi, S.Pd (dari Forum Kader Bela Negara Jabar), diskusi interaktif ini mengajak mahasiswa untuk mengkontekstualisasikan nilai-nilai Pancasila dan semangat bela negara dalam kehidupan sehari-hari di era digital. Mahasiswa didorong untuk menjadi agen persatuan dan secara aktif melawan paham-paham yang bertentangan dengan ideologi bangsa.
Selanjutnya, mahasiswa dibekali dengan kiat-kiat praktis untuk meraih kesuksesan. Sesi “kiat sukses belajar dan mengembangkan diri” yang dibawakan oleh Rifki Fauzi, SE, menekankan pentingnya keseimbangan antara prestasi akademik dan keaktifan berorganisasi. Paparan dilanjutkan dengan materi pemanfaatan teknologi informasi untuk meraih prestasi—seperti beasiswa dan PKM—serta pentingnya menjaga integritas akademik dengan menghindari plagiarisme, yang disampaikan oleh Yudi Herdiana, ST., M.T.
Wawasan mahasiswa diperluas dengan materi tentang pentingnya membangun visi organisasi yang inspiratif oleh H. Firman B. Sumantri, M.B.A, serta paparan dari Kepala Pusat Karir UNIBBA, Chanra Satria Putra, S.S., M.A.B., mengenai persiapan menghadapi tantangan dunia kerja. Di sela-sela materi, mahasiswa juga diperkenalkan dengan berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seperti Perisai Diri dan Mapala Cantigi sebagai wadah untuk menyalurkan minat dan bakat.
Memasuki sesi siang, antusiasme mahasiswa baru tidak surut saat mereka mengikuti diskusi mendalam mengenai topik-topik vital untuk kesejahteraan mahasiswa. Sesi pertama sore ini berfokus pada “Kesehatan Mental, Bahaya Narkotika, Seks Bebas dan Dampaknya pada Kesehatan”, yang dipandu oleh Siti Solihat Holida, S.Kep., M.M.. dan Dr. Dini Andiani, S.Si., M.Pd Melalui metode Focus Group Discussion (FGD), mahasiswa diajak untuk secara terbuka membahas tantangan kesehatan mental di lingkungan akademik dan dibekali pengetahuan preventif mengenai bahaya narkotika serta pentingnya kesehatan reproduksi.
Setelah itu, wawasan mahasiswa dialihkan ke pilar pendukung akademik utama melalui materi “Perpustakaan Kampus di Era Digitalisasi” oleh Lina Dwi Mulyani, S.Sos., M.MPd. Sesi ini mengubah persepsi tentang perpustakaan menjadi pusat sumber daya digital yang modern, di mana mahasiswa diajarkan cara mengakses jurnal ilmiah dan database online untuk mendukung perkuliahan. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan berbagai hal yang berkaitan dengan sistem informasi manajemen pembelajaran mahasiswa oleh kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dr.Indra Nugrahayu Taufik M.Pd.
Rangkaian materi hari ini ditutup dengan sesi yang membangkitkan semangat inovasi, yaitu “Enterpreneurship di Kampus Berdampak” yang disampaikan oleh Dr. Husaeri Priatna, S.Ak., M.M.. Materi ini bertujuan menumbuhkan jiwa wirausaha yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga pada penciptaan dampak sosial positif (sociopreneurship). Di sela-sela materi utama, mahasiswa juga mendapatkan kesempatan untuk mengenal lebih dekat berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seperti Futsal, dan Silat Indonesia Internasional. Seluruh kegiatan hari kedua ini diakhiri dengan apel sore dan penyerahan pada panitia fakultas.


